Minggu, 12 Mei 2019

PEMBELAJARAN IPA

Pembelajaran IPA di SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.

Integrative science mempunyai makna memadukan berbagai aspek yaitu domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara substansi, IPA dapat digunakan sebagai tools atau alat untuk mengembangkan domain sikap, pengetahan dan keterampilan. Guru IPA juga harus mempunyai kemampuan interdisipliner IPA ditunjukkan dalam keilmuan (pengetahuan). IPA dan juga hubungannya dengan lingkungan, teknologi dan bidang lainnya.

NSTA (2003) dalam Insih Wilujeng (2010), juga merekomendasikan agar guru-guru IPA sekolah Dasar dan Menengah harus memiliki kemampuan interdisipliner IPA. Sehingga hal itu menjadi dasar perlunya guru IPA memiliki kompetensi dalam membelajarkan IPA secara terpadu (terintegrasi), meliputi integrasi dalam bidang IPA, integrasi dengan bidang lain dan integrasi dengan pencapaian sikap, proses ilmiah dan keterampilan.

Keintegrasian ini ditunjukkan pada rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sehingga sangat penting bagi guru untuk memiliki kemampuan merancang rencana pembelajaran IPA pada kurikulum 2013.

1. PRAKTEK MENGIRIS AKAR, BATANG DAN DAUN TANAMAN PACAR AIR DAN JAGUNG



2. PEMBELAJARAN SAINS ( PRAKTEK MELIHAT PROTISTA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP )







3. PEMBUATAN MEDIA SEL HEWAN








PEMBELAJARAN IPA

Pembelajaran IPA di SMP dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pe...